Kamis, 23 Agustus 2012

games

gameoneline

SISTEM PENDIDIKAN BERUNEI


Sejak tahun 1984 Negara Brunei Darussalam telah memperkenalkan dasar pendidikan dwibahasa bagi menjamin pelajar berkebolehan dalam menguasai kedua-dua bahasa iaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggeris. Mulai dari peringkat pra-sekolah hingga darjah III, bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran adalah bahasa Melayu kecuali mata pelajaran English Language. Daripada darjah IV dan seterusnya pelajar akan mengikuti pengajaran yang menggunakan dua bahasa. Bahasa Melayu digunakan bagi mengajar mata pelajaran Bahasa Melayu, Pengetahuan Agama Islam, Pendidikan Jasmani, Lukisan dan Pertukangan Tangan, Sivik, dan MIB (Melayu Islam Beraja). Manakala bahasa Inggeris pula digunakan bagi mengajar mata pelajaran seperti Sains, Matematik, Geografi, Sejarah, dan Bahasa Inggeris itu sendiri. Persekolahan di peringkat rendah hinggalah universiti bagi sekolah-sekolah kerajaan adalah percuma bagi rakyat dan penduduk tetap Brunei Darussalam. Jumlah keseluruhan hari persekolahan adalah antara 202 dan 210 hari setahun. Terdapat empat (4) penggal persekolahan sepanjang persekolahan antara Januari hingga Disember. Sehingga tahun 2001 kadar kenal huruf di Negara Brunei Darussalam berada pada tahap 92.5%.
Sejak tahun 2008, Brunei telah mulai melakukan transisi kepada sistem pendidikan baru yang disebut sebagai SPN21, akronim dari Sistem Pendidikan Negara Abad ke-21. SPN21 adalah sistem pendidikan yang dirancang untuk memberikan kesempatan dan keleluasaan bagi para siswa untuk mencapai status pendidikan yang tinggi sesuai dengan kemampuan akademik mereka masing-masing, sebagaimana misi MOE (Kementerian Pendidikan) adalah untuk memberikan pendidikan yang menyeluruh untuk mencapai potensi yang penuh bagi semua.Sistem ini mulai diterapkan pada para siswa Tahun 7 (Menengah Pertama)tahun ajaran 2008, yaitu para lulusan ujian PSR 2007 (semacam UNAS SD).Kemudian pada tahun 2009 dilakukan transisi bagi siswa Tahun 1 dan Tahun 4kepada sistem ini dan akan diterapkan sepenuhnya pada tingkat dasar pada tahun 2011.
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mengandalkan pertanian dan sumber daya alam sebagai devisa utama bagi negaranya. Pengelolaannya dilakukan secara profesional sehingga terbentuklah kestabilan dalam perekonomiannya untuk mengatur kehidupan masyarakat beserta warganya secara menyeluruh. Dengan kekayaan itu pulalah Brunei Darussalam dapat membebaskan segala administrasi yang berkenaan dengan pendidikan atau segala hal yang dapat menciptakan masyarakat madani, intelektual, dengan muatan Islam yang sangat baik.
Di Brunei terdapat beberapa perguruan tinggi dengan kekhasannya masing-masing. Perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut adalah Universiti Brunei Darussalam (UBD), Institut Teknologi Brunei (ITB), Sultan Hassanal Bolkiah Institute, dan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (Unissa).
Universiti Islam Sultan Sharif Ali didirikan pada 1 Januari 2007. Dalam umurnya yang masih muda, universitas tersebut berusaha untuk selalu mengepakkan sayapnya dalam dunia keilmuan khususnya pengembangan keilmuan yang bernafaskan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu fakultas-fakultasnya pun berbeda dengan yang ada di UBD atau ITB. Universitas ini memiliki empat fakultas, yaitu: Fakultas Bahasa dan Tamadun Islam, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Syariah dan Hukum, serta Fakultas Bisnis dan Manajemen. Selain itu juga terdapat Pusat Pengetahuan dan Pembelajaran Bahasa, Pusat Penelitian Madzhab Syafi’i, dan Pusat Pembelajaran dan Penelitian bagi Sarjana (Master).
Unissa menyelenggarakan program diploma (sarjana muda), sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). Program sarjana ditempuh selama 4 tahun, magister 2 tahun, dan doktor filosofi (PhD) 3 tahun. Kecuali program doktor, pihak universitas mewajibkan mahasiswanya hafal beberapa juz al-Qur’an. Untuk program sarjana hafal 4 juz dan magister 2 juz.
Di Unissa terdapat 8 mahasiswa Indonesia: 1 mahasiswa S1 (Fakultas Syariah dan Hukum), 6 mahasiswa S2 (2 di Fakultas Syariah dan Hukum dan 4 di Fakultas Bahasa dan Tamadun Islam), dan 1 mahasiswa S3 (Fakultas Syariah dan Hukum).
Program perkuliahan dibagi menjadi dua semester dalam setahun yang dimulai pada Agustus untuk semester pertama dan Januari untuk semester kedua. Liburan perkuliahan semester pertama selama satu bulan (Desember) dan semester kedua tiga bulan (Mei-Juli).